Minggu, 09 Maret 2014
(Sabtu, 08/03/2014) Salah satu Kelompok proposal PKM-M (Program
Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat) lolos didanai Dikti, hari ini
kembali berkunjung ke sekolah tersebut. Mereka
adalah Reziqatul Jannah sebagai ketua kelompok, bersama ketiga anggotanya Dian
Sari Reski, Indah Chaerunnisa dan Reski Hamdani. Kehadiran mereka disini adalah
untuk merealisasikan proposalnya dengan judul “Pelatihan peningkatan
kreativitas dan keterampilan kerajinan tangan berbahan dasar kain flannel pada
SLB AC (Sekolah Luar Biasa Anak Cacat) Mandara Kendari, Sulawesi Tenggara”.
Rezi, sapaan akrabnya saat berbincang-bincang
menceritakan alasannya memilih SLB sebagai tempat pelaksanaan pengabdian
masyarakatnya, “Anak-anak ini, kurang beruntung dalam hal fisik tidak seperti
anak-anak lainnya yang lengkap anggota tubuh dan alat indra yang berfungsi
secara optimal, namun kedepannya mereka akan bersaing ditengah-tengah
masyarakat, sehingga mereka butuh keterampilan untuk dapat bertahan. Karena
mereka cacat bukan berarti mereka harus terasing, namun tetap harus mampu
bersaing”, ungkap mahasiswa Ekonomi Akuntansi tersebut. Pelatihan ini
dilaksanakan seminggu sekali, yakni tiap hari sabtu jam 09.00-12.00 Wita. Hari
ini, adalah pelatihan yang keempat kalinya dari total pelatihan 12 kali atau
selama tiga bulan terhitung sejak Februari-April 2014.
Kehadiran
mereka disambut antusias oleh para siswa. “Kami membagi dua kelas dalam
pelaksanaan pelatihan” jelas Dian, salah satu anggota kelompok PKM-M tersebut.
Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan kemampuan mereka. Kelas A dikhususkan
bagi anak-anak runa rungu-wicara, mereka sulit untuk berkomunikasi namun
kemampuan berfikir dan memahaminya sama dengan anak-anak normal lainnya.
Disebelahnya yaitu kelas B, bagi anak-anak tuna grahita. “Walaupun hasilnya
belum rapi, namun mereka tetap bangga karena bisa menyelesaikan sendiri
sampai-sampai mereka lupa waktu pulang” lanjut Dian menjelaskan. Tidak hanya para siswa, pihak sekolahpun
menyambut baik kehadiran mereka. Kepala sekolah SLB AC Mandara Kendari, Ibu Sri
Mulyati, S.Pd mengungkapkan “selama ini belum ada mata pelajaran keterampilan
seperti ini, yang ada hanya menggambar atau melipat kertas, mereka sangat
bersemangat membuat mainan-mainan berbahan dasar kain flannel, kami ikut
senang”. Pelatihan ini memberikan inspirasi bagi sekolah untuk memasukkannya
kedalam mata pelajaran keterampilan nantinya, bahkan rencananya pihak sekolah
akan menambah mata pelajaran keterampilan berbasis produk seperti tata boga.
“Disekolah ini, kami tidak bisa terlalu memaksakan kemampuan akademik siswa
karena kekurangan mereka, Kami akan menambah mata pelajaran keterampilan
sebagai bekal untuk mereka. Kedepannya kami akan melanjutkan pelatihan ini, saat
adik-adik mahasiswa menyelesaikan pelatihannya selama tiga bulan. Selain itu,
kami juga berencana mengikutsertakan murid-murid dalam lomba kewirausahaan
dengan bekal keterampilan yang mereka miliki” tutur wanita berkepribadian ramah
tersebut.
“Pelatihan keterampilan ini disambut positif
baik dari siswa maupun pihak sekolah. Kami senang program kami ini membawa
manfaat. Kedepannya semoga lebih banyak mahasiswa yang turun tangan mengabdi
kepada masyarakat, membagikan ilmun dan keterampilannnya, menebarkan manfaat
bagi masyarakat mewujudkan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu
pengabdian masyarakat” pungkas Rezi seusai pelatihan.
Related Posts :
- Back to Home »
- DuniaLSIP »
- Anggota LSIP realisasikan PKM-M di SLB Anak Cacat Mandara